Presiden Barack Obama mengatakan Amerika dan Rusia punya berbagai kepentingan bersama, termasuk menghentikan penyebaran senjata nuklir dan mengalahkan ekstremis.
Obama mengatakan kepada para mahasiswa di New Economic School Moskow, isu proliferasi nuklir merupakan "inti dari tantangan nuklir pada abad ke 21."
Presiden menegaskan kembali sasarannya untuk memulai kembali hubungan dengan Moskow dan menekankan bahwa Amerika mengingingkan sebuah Rusia yang kuat, damai dan makmur. Ia mengatakan kedua negara harus menentang usaha oleh Iran dan Korea Utara untuk memperoleh dan memperluas kemampuan membangun senjata nuklir.
Ia menekankan pentingnya persetujuan yang ditanda tanganinya di Moskow dengan counterpartnya dari Rusia, Dmitri Medvedev, tentang pedoman bagi sebuah pakta bilateral baru yang akan mengurangi secara tajam jumlah senjata nuklir dan sistem peluncurannya baik dalam stok persenjataan Amerika maupun Rusia.