Tautan-tautan Akses

Teheran Tegang dan Sepi Setelah Sepekan Protes


Ibu kota Iran kelihatan tegang dan sunyi Minggu pagi, tanpa protes berskala besar setelah terjadi demonstrasi selama sepekan yang kadang-kadang disertai kekerasan terhadap kemenangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang disengketakan.

Televisi pemerintah Iran hari Minggu melaporkan bahwa 13 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi selama demonstrasi hari Sabtu. Sebuah mesjid dibakar selama protes tersebut.

Di jalan-jalan Teheran hari Sabtu, ribuan warga Iran bentrok dengan polisi. Mereka tidak menghiraukan peringatan dari pemimpin agung negara itu agar menghentikan demonstrasi menentang pemilu 12 Juni yang disengketakan.

Para saksi di ibukota Iran mengatakan polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan pendukung calon presiden yang kalah, Mir Hossein Mousavi. Para demonstran meneriakkan kata-kata "matilah diktator."

Di fron politik, media Iran memberitakan bahwa ketua parlemen Ali Larijani menyatakan mayoritas rakyat Iran meyakini hasil pemilu nasional negara itu tidak akurat, dan ia mengatakan pendapat mereka harus dihargai.

Menurut berita itu, Larijani mengatakan ada perbedaan tegas antara mereka yang mempertanyakan hasil pemilu dan mereka yang jahat dan berbuat kerusuhan.

Ketua parlemen itu juga menyatakan badan tertinggi yang mengawasi pemilu, Dewan Garda, tidak boleh memihak, dan harus menggunakan semua cara untuk membuat para demonstran percaya bahwa keluhan mereka akan sepenuhnya diselidiki.

XS
SM
MD
LG