Media
pemerintah melaporkan hari Sabtu bahwa wakil pemimpin Birma mendesak para
perwira militer agar menerima tanggung-jawab bagi keberhasilan pemilu yang
direncanakan akan diadakan tahun depan.
Surat-kabar The New Light of Myanmar mengutip ucapan Jenderal Maung Aye yang
mengatakan kepada para perwira yang baru diwisuda hari Jumat bahwa merupakan
tugas mereka untuk menjamin terjadinya peralihan negara itu ke demokrasi.
Jenderal itu mengatakan kekerasan dalam pemilu telah menggoyahkan beberapa
negara dimana demokrasi belum matang.
Tanggal pemilu belum ditetapkan dan tidak diketahui siapa yang akan mencalonkan
diri. Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi telah dilarang untuk berpartisipasi,
karena dia dulu pernah menikah dengan seorang warga negara Inggris.
Negara-negara Barat telah mencela konstitusi baru Birma dan pemilihan tahun
depan sebagai tindakan berpura-pura yang dirancang untuk mempertahankan
kekuasaan militer.*****