Presiden Prancis Nicolas Sarkozy telah mengajukan permohonan resmi bagi Prancis untuk kembali memasuki struktur komando NATO, setelah absen selama 43 tahun.
Surat Sarkozy itu diserahkan kepada Sekjen NATO Jenderal Jaap de-Hoop Scheffer dalam KTT Uni Eropa di Brussels pekan ini.
Parlemen Prancis hari Selasa menyetujui rancangan undang-undang yang mendukung Prancis kembali menjadi anggota NATO.
Sebelum pemungutan suara parlemen itu, PM Francois Fillon mengatakan kepada para legislator, kembalinya Prancis ke komando militer NATO merupakan penyesuaian yang akan memberikan pengaruh lebih besar bagi Prancis dalam NATO. Dikatakan, NATO tahun 2009 berbeda dengan NATO tahun 1966.
Presiden Prancis Charles de Gaulle menyatakan Prancis keluar dari NATO tahun 1966 dengan mengatakan, NATO membuat Prancis kehilangan independensi militernya.
