Pejabat
sementara Presiden Guinea-Bissau menyerukan kepada rakyatnya untuk membantu
mengembalikan kestabilan negara, sehari setelah pembunuhan Presiden Joao
Bernardo Vieira.
Ketua Parlemen Raimundo Perreira diambil sumpahnya sebagai presiden hari Selasa
dalam sebuah sidang khusus parlemen. Ia mengatakan kepada para anggota parlemen
ia akan menjabat sampai pemilu baru bisa diselenggarakan.
Konstitusi
negara itu mengharuskan pemilu diadakan dalam waktu 60 hari.
Presiden Vieira dibunuh oleh Segerombolan tentara pemberontak di istana
kepresidenan hari Senin.
Tentara-tentara itu diyakini melakukan balas dendam atas kematian saingan lama Presiden Viera, pemimpin militer Tagme Na Waie, yang tewas akibat ledakan bom, Minggu malam.