Pihak berwajib Bangladesh telah menemukan kuburan massal kedua dan rincian lebih lanjut mengenai tingkat kekejaman yang dilakukan dalam pemberontakan dua hari anggota penjaga perbatasan.
Para penyelidik menemukan lagi mayat para perwira Angkatan
Darat hari Sabtu di kompleks militer di Ibukota Dhaka, menjadikan korban jiwa
berjumlah paling sedikit 80. Pihak berwajib mengatakan, sebagian korban ditembak mati
dan ditusuk dengan bayonet. Banyak lagi yang masih hilang.
Pemberontakan dimulai hari Rabu di Markas Besar Bangladesh Rifles yaitu korp pengawal perbatasan yang dikomandani perwira-perwira Angkatan Darat.
Sangat dikhawatirkan anggota Angkatan Darat yang berduka
dan marah melakukan pembalasan terhadap anggota penjaga perbatasan yang
memberontak itu.
Dalam langkah untuk mengatasai kekhawatiran semacam itu, Kepala Staf Angkatan Darat berjanji akan membantu Pemerintahan sipil Perdana Menteri Sheikh Hasina yang baru dua bulan. Jum’at malam Jenderal Moeen Ahmed menghimbau seluruh bangsa Bangladesh agar tetap tenang setelah mengadakan pertamuan dengan Sheikh Hasina.
Perdana Menteri Hasina mengatakan, Jum’at, anggota korp yang terlibat langsung dalam pembunuhan itu tidak akan diampuni.