Tautan-tautan Akses

Negara-Negara NATO Akan Tingkatkan Kehadiran di Afghanistan


Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan semakin banyak negara yang akan meningkatkan sumbangan militer dan sipil ke Afghanistan, sementara Amerika Serikat mendesak permintaan bantuan dalam memerangi pemberontakan Taliban yang kembali meningkat.

Gates mengatakan hari Jumat, sekitar 20 negara telah menjanjikan komitmen baru bagi Afghanistan dalam pertemuan dua-hari dengan menteri-menteri pertahanan NATO di Krakow, Polandia.

Menteri pertahanan Amerika itu telah menganjurkan anggota NATO menyumbangkan lebih banyak pasukan bagi upaya keamanan di Afghanistan serta persiapan negara itu menghadapi pemilu nasional bulan Agustus.

Katanya jika negara-negara NATO tidak dapat meningkatkan komitmen militer, sumbangan sipil akan disambut baik. Ini mencakup membantu pemerintah Kabul membangun prasarana, dan menyediakan bantuan lain.

Tetapi akhir-akhir ini pemberontak telah menderita kekalahan dalam gerakan militer yang berhasil, yang telah memojokkan mereka ke satu wilayah kecil di bagian utara negara itu.
Badan-badan pertolongan memperkirakan puluhan ribu warga sipil terperangkap bersama pemberontak.

Sementara itu, para pejabat militer Amerika mengatakan sebuah investigasi mendapati bahwa 13 penduduk sipil dan 3 anggota militan tewas dalam serangan udara koalisi di Afghanistan barat sepekan ini.

Militer Amerika mula-mula mengatakan bahwa 15 orang militan tewas dalam serangan hari Selasa, di Distrik Gozara, Provinsi Herat. Tetapi para pejabat Afghanistan membantah pernyataan itu.

Menanggapi hal itu, Brigadir Jenderal Michael Ryan dari Amerika melawat ke tempat kejadian bersama para pejabat militer Afghanistan dan para pengamat internasional, untuk menyelidiki insiden tersebut. Brigadir Jenderal Ryan menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada para keluarga penduduk sipil yang tewas.

Ia mengatakan, penyelidikan menunjukkan pihak koalisi mengambil tanggung jawab dengan serius untuk melindungi korban sipil.

Isu mengenai korban sipil telah menjadi sumber ketegangan antara Pemerintah Presiden Afghanistan Hamid Karzai dengan Amerika Serikat. Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan pekan ini, bahwa lebih dari 2.000 penduduk sipil tewas dalam perang di Afghanistan tahun lalu.

XS
SM
MD
LG