Para pemimpin Afrika Selatan telah mengakhiri pertemuan puncak untuk membentuk pemerintah persatuan di Zimbabwe, tetapi para pemimpin regional dan wakil-wakil golongan oposisi di negara itu tidak setuju dengan hasil pertemuan tersebut.
Kelompok regional tersebut mengeluarkan pengumuman resmi Selasa pagi yang mengatakan pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai harus dilantik sebagai perdana menteri selambat-lambatnya tanggal 11 Februari.
Namun, kelompok oposisi Gerakan untuk Perubahan Demokrasi (MDC) mengeluarkan pernyataan yang bertentangan yang mengatakan bahwa pertemuan puncak itu “sangat tidak memenuhi harapan kami.” MDC mengatakan pihaknya berencana untuk mengadakan pertemuan akhir minggu ini untuk menegaskan posisinya mengenai pertemuan puncak tersebut.
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Tsvangirai sepakat September lalu untuk berbagi kekuasaan, tetapi perselisihan mengenai siapa yang akan menduduki jabatan kabinet tertentu telah memacetkan persetujuan tersebut.
