Bekas raja Nepal, Gyanendra menyerukan diakhirinya persengketaan mengenai kuil Hindu tersuci negara itu, yang mulai terjadi sejak para pemimpin Maoist menyingkirkan para pendeta India dari tempat suci itu.
Raja Gyanendra mengatakan kepada wartawan kemarin, agama seharusnya diletakkan diatas politik. Para pendeta India telah melakukan upacara keagamaan di kuil Pashupatinah selama ratusan tahun.
Gyanendra tersingkir dari singgasana tahun lalu setelah pemberontak Maoist memenangkan suara mayoritas dalam parlemen dan menghapuskan sistem kerajaan.
Pemerintah baru Maoist pekan lalu mengubah tradisi yang telah berlangsung 300 tahun dengan penggantikan para pendeta India di Pashupatinah dengan pendeta Nepal.
Langkah itu memicu protes partai oposisi utama Nepal dan para pendeta India, yang minta agar Mahkamah Agung turun tangan.
Sebelumnya pekan ini, mahkamah memerintahkan agar para pendeta baru tidak melakukan upacara keagamaan, tetapi perintah itu diabaikan.