Presiden Amerika George Bush mengatakan ia masih berpengharapan bahwa perjanjian damai Israel-Palestina dapat dicapai.
Bertemu di Gedung Putih hari Kamis, dia mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa dia akan melakukan semua hal yang mungkin untuk mempercepat kemajuan yang mengarah pada terbentuknya suatu negara Palestina.
Selama berbulan-bulan Presiden Bush telah mengatakan suatu perjanjian damai bisa dicapai sebelum ia mengakhiri masa jabatannya bulan Januari. Namun dengan peralihan kekuasaan saat ini di Israel, Presiden Bush hanya mengatakan ia berpengharapan.
Para pejabat Israel dan Palestina telah menyatakan keraguan bahwa suatu perjanjian damai dapat dicapai paling lambat Januari. Isu-isu rumit utama adalah status Yerusalem, pengungsi Palestina dan penentuan batas-batas bagi negara Palestina yang hendak dibentuk.
Dengan menyebut Abbas sebagai “sahabat saya,” Presiden Bush berjanji akan terus bekerjasama dengan pemimpin Palestina itu dalam bidang-bidang politik, keamanan, dan ekonomi.
