Para pejabat Lebanon mengatakan sebuah bom menewaskan seorang politisi pro Syria dekat Beirut, hanya beberapa hari sebelum faksi-faksi yang bersaingan dijadualkan akan memulai pembicaraan rekonsiliasi nasional.
Pihak berwenang mengatakan bom tersebut meledak hari Rabu pada saat pemimpin Druze Sheik Saleh Aridi berada dalam mobilnya di desa Baissour.
Aridi adalah tokoh masyarakat pertama yang dibunuh di Lebanon dalam masa kira-kira satu tahun.
Kematiannya terjadi kurang dari sepekan sebelum faksi-faksi pro Barat dan pro Syria di Lebanon dijadualkan bertemu untuk membicarakan penyelesaian atas perbedaan pendapat di antara mereka.
Bulan lalu, Lebanon dan Syria mengumumkan rencana untuk membuka hubungan diplomatik untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan kedua negara kira-kira 60 tahun lalu.
Amerika Serikat mengutuk pembunuhan tersebut dan menyatakan dukungan yang kokoh bagi pemerintah Lebanon.