Presiden Prancis Nicolas Sarkozy telah tiba di Moskow hari Senin ini untuk mendesak para pemimpin Rusia agar menarik mundur seluruh pasukannya dari Georgia.
Presiden Sarkozy yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir Uni Eropa, bulan lalu membuat konsep gencatan senjata antara Rusia dan Georgia.
Ia juga akan mengusahakan agar Rusia bersedia menerima misi pemantau sipil Uni Eropa di Georgia, namun pejabat kementrian luar negri Rusia telah menolak himbauan untuk menempatkan misi pemantau Uni Eropa. Katanya langkah itu akan menjadi pecahan yang sia-sia dari tim pemantau internasional yang sudah ada di Georgia.
Selain itu, Sarkozy berusaha menetapkan jadwal pembicaraan internasional mengenai masa depan kedua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri dari Georgia, yakni Ossetia Selatan dan Abkhasia.
Sebagian pasukan Rusia tetap berada di Georgia. Rusia menyebut mereka sebagai penjaga perdamaian, dan mengatakan bahwa gencatan senjata mengizinkan mereka berada di sana.
Ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso yang akan mendampingi Presiden Sarkozy mengatakan pesan Eropa kepada Rusia adalah bahwa Moscow harus menggunakan diplomasi, bukan kekuatan, untuk membela kepentingannya yang sah.
Presiden Nicolas Sarkozy akan bertolak menuju Tbilisi setelah meninggalkan Moskow.
