Korea Utara menuduh Amerika dan Korea Selatan melakukan sekitar 180 penerbangan mata-mata diatas wilayahnya bulan ini.
Lembaga Berita Pusat Korea yang dikuasai pemerintah, Minggu, mengatakan penerbangan itu menunjukkan, mengutip kata-katanya, “ambisi agresif untuk mengekang” Korea Utara dengan kekuatan senjata.
Kantor berita itu mengatakan pesawat-pesawat itu melakukan pengamatan udara dan pemotretan selama beberapa hari mulai 19 Agustus.
Pyongyang secara rutin menuduh Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan misi mata-mata udara, dan telah memperingatkan tindakan macam itu bisa dikenai serangan oleh pasukan Korea Utara.
Seoul dan Washington biasanya tidak menanggapi tuduhan Korea Utara semacam itu.
Korea Utara dan Selatan masih dalam keadaan perang secara teknis, karena konflik bersenjata mereka selama tiga tahun berakhir pada 1953 dengan genjatan senjata saja dan bukan persetujuan perdamaian.
