Gedung Putih mengatakan sedang meninjau kembali keseluruhan hubungan dengan Rusia, dan menuduh Rusia melanggar gencatan senjata di Georgia.
Jurubicara Gedung Putih Tony Fratto mengatakan hari Senin, Rusia akan membayar mahal karena menginvasi Georgia.
Jurubicara itu mengatakan tidak dipertanyakan lagi, bahwa Rusia tidak mematuhi gencatan senjata di Georgia. Ia mengatakan sejumlah besar pasukan Rusia berada di wilayah Georgia, termasuk kota pelabuhan Poti di Laut Hitam.
Sebelumnya parlemen Rusia secara bulat meloloskan resolusi yang mendesak pengakuan terhadap dua wilayah yang memisahkan diri dari Georgia, Ossetia Selatan dan Abkhazia, sebagai negara merdeka.
Ketua Majelis Rendah Boris Gryzlov mengatakan Kaukasus akan senantiasa berada dibawah zona kepentingan strategis Rusia.
Gryzlov
mengatakan kepentingan strategis Rusia terkait dengan kepentingan seluruh
rakyat di Kaukasus. Dan kepentingan-kepentingan tersebut, tergantung pada
keamanan di kawasan dan seluruh dunia.
Presiden Amerika
George Bush mendesak para pemimpin Rusia agar menolak resolusi itu, katanya
integritas wilayah Georgia harus memperoleh penghormatan sama seperti negara
lain.
