Kendaraan militer Rusia tampak mulai ditarik dari Georgia, tapi menurut para saksi mata, jumlah penarikan itu tidaklah sebesar yang diminta oleh pihak barat.
Sejumlah wartawan melaporkan hari ini, puluhan truk militer tampak dekat terowongan yang menghubungkan kawasan sempalan ossetia selatan dengan Rusia. Kantor berita Reuters melaporkan, truk-truk itu tampak ditutupi terpal tapi kebanyakan kosong. Tidak dilaporkan adanya kendaraan lapis baja Rusia yang meninggalkan Georgia.
Pemerintah barat mengeluh karena adanya penundaan penarikan pasukan Rusia itu, yang telah dijanjikan oleh Presiden dimitri medvedev. Kemarin, wakil Rusia di PBB menolak resolusi DK yang menuntut penarikan segera pasukan Rusia.
DPR Abkhazia hari ini memutuskan akan minta pada Rusia untuk mengakui kemerdekaan Abkhazia, kawasan Georgia yang melepaskan diri itu.
Sementara itu, pejabat Rusia mengatakan tidak akan mengembalikan sejumlah kendaraan militer Amerika yang disitanya di Georgia. Kata jenderal Rusia, truk-truk militer Amerika itu disita di kota pelabuhan poti di tepi laut hitam. Tadinya, truk-truk humvee itu akan dikembalikan ke Amerika setelah mengadakan latihan bersama dengan tentara Georgia. Kata pejabat Rusia truk-truk itu dianggap sebagai barang rampasan perang.
Kantor berita Rusia melaporkan bahwa pasukan Rusia akan ditempatkan di pos-pos penjaga keamanan di seberang perbatasan Ossetia selatan dengan Georgia.
Kata wakil kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Anatoly Nogovitsin, pos-pos penjagaan itu akan dijaga oleh lebih dari 250 orang tentara Rusia.
Jenderal Nogovitsin juga mengatakan pasukan Rusia akan ditempatkan di perbatasan republik sempalan Abkhazia dan akan menempati pangkalan angkatan udara Georgia di senaki. Kata jenderal Rusia itu, tindakan ini diperlukan karena Georgia, katanya belum mau menghentikan tindakan agresifnya.
Kantor berita itar-tas juga melaporkan, pemerintah Rusia akan memberlakukan kawasan larangan terbang diatas daerah yang dijaga pasukan Rusia itu. hanya pesawat terbang Rusia yang boleh terbang diatas kawasan itu, kata jenderal Nogovitsin.
