Tautan-tautan Akses

Utusan PBB Akhiri Misi Lima Hari di Birma


Utusan HAM PBB untuk Birma mengatakan ia menerima isyarat baik bahwa junta yang berkuasa mengabulkan permintaannya untuk menyelidiki tuduhan mengenai perlakuan kejam di sana. Utusan tersebut, Tomas Ojea Quintana, mengakhiri misi lima harinya di Birma hari Kamis kemarin.

Selama lawatannya, ia bertemu dengan para pejabat tinggi dari partai oposisi Liga Nasional bagi Demokrasi, para tahanan politik di Penjara Insein di Rangoon, dan Kepala Kepolisian Khin Yi. Meski pemerintah mengulurkan kerjasama, Quintana tidak diizinkan bertemu pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, yang dikenai tahanan rumah.

Sementara itu, pengacara pelawak terkenal Birma, Zarganar, mengatakan, pelawak tersebut hari Kamis telah resmi didakwa melakukan sejumlah pelanggaran, termasuk di antaranya menghina agama, mengganggu ketertiban, dan kepemilikan barang-barang elektronika gelap.

Dalam perkembangan terpisah, Presiden Amerika George Bush mengatakan Washington sedang berusaha meyakinkan para anggota Dewan Keamanan PBB, terutama Cina, bahwa rakyat Birma berhak mendapatkan kebebasan.

Bush mengatakan kepada para wartawan di Thailand hari Kamis, bahwa Cina lebih berkepentingan dalam memelihara stabilitas di negara tetangganya, Birma.

Akan tetapi ia mengatakan, ia akan berusaha memanfaatkan hubungan baiknya dengan para pemimpin Beijing untuk meyakinkan mereka, bahwa mereka berkepentingan untuk mendorong partisipasi rakyat yang lebih besar di Birma kelak.

Ia menyatakan prihatin mengenai berbagai laporan bahwa militer Birma memperkosa kaum perempuan dalam suatu kampanye untuk menakut-nakuti warga. Ia juga menyerukan pembebasan seluruh aktivis politik.
Presiden Bush mengatakan ia berharap kebijakan Amerika tetap bersifat mendukung rakyat Birma, meski ia telah meninggalkan jabatannya tahun depan.

XS
SM
MD
LG