Penulis Tibet
yang berbasis di Beijing
mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah pekan ini, sebagai tindak protes yang jarang
terjadi.
Tsering Woeser mengajukan gugatan
itu setelah dihalangi bepergian ke luar negeri untuk menerima hadiah atas
tulisannya sebelumnya tahun ini.
Penyair dan aktivis itu mengatakan
kepada para wartawan asing pemerintah belum memberi penjelasan resmi mengenai
apa sebabnya permohonan paspornya ditolak selama 3 tahun ini. Tetapi, dia mengatakan dia diberitahu secara
tidak resmi bahwa dia merupakan ancaman
terhadap keamanan negara.
Maret lalu, Woeser melaporkan ia
dikenakan tahanan rumah ketika demonstrasi mulai di ibukota Tibet, Lhasa. Dia memuat informasi itu pada Internet
mengenai demonstrasi protes Tibet
yang kadang-kadang menimbulkan kekerasan itu dan mengakibatkan penindakan pemerintah.
Blognya yang berbahasa Cina telah dilumpuhkan oleh para hacker dan ditutup oleh pemerintah Cina, yang telah melarang bukunya.