PBB menyerukan tindakan mendesak untuk meredakan krisis pangan global yang dikatakan para pejabat PBB mengancam memperluas konflik, kemiskinan dan kelaparan menjadi puluhan juta orang di seluruh negara berkembang.
Sekjen PBB Ban Ki Moon hari Selasa membuka sebuah konferensi pangan internasional di Roma. Ia mendesak para pemimpin dunia untuk meningkatkan hasil pangan sampai 50 % selama 20 tahun mendatang.
Pimpinan PBB tersebut menggambarkan pada para delegasi konferensi, situasi sub Sahara Afrika yang menderita kelangkaan pangan dan kerusuhan pangan baru-baru ini. Ia juga mengatakan kelangkaan pangan di Afghanistan, Haiti, Liberia dan ditempat-tempat lainnya mengancam menghapus kemajuan ekonomi dan politik yang telah dicapai atas bantuan PBB.
Dalam sebuah pesan tertulis Paus Benediktus, yang dibacakan menteri luar negeri Vatikan, Cardinal Tarcisio mengatakan kepada para delegasi bahwa kelaparan dan malnutrisi, dalam kata-katanya “tidak bisa diterima di mana sumber daya dan pengetahuan” dapat menyelesaikan krisis ini.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang berbasis di Roma menjadi tuan rumah konferensi 3 hari tersebut.
