Tautan-tautan Akses

Korban Topan Nargis di Birma Mencapai 15 Ribu


Media pemerintah Birma mengatakan referendum undang-undang dasar akan ditunda sampai tanggal 24 Mei di daerah-daerah yang paling parah dilanda Badai Nargis, yang telah menewaskan lebih 15 ribu orang. Para pejabat khawatir jumlah korban dapat bertambah lebih banyak.

Penguasa militer Birma telah mengatakan bahwa referendum hari Sabtu itu akan membuka jalan bagi pemilihan demokratis tahun 2010, tetapi pihak oposisi mengatakan undang-undang dasar yang baru itu akan memperkuat kekuasaan militer. Pemerintah mengatakan referendum akan tetap dilakukan di daerah –daerah lain di negara itu sesuai jadwal tanggal 10 Mei, walaupun telah terjadi badai maut itu.

Para pejabat mengungkapkan, paling sedikit 10 ribu orang tewas hanya di kota Bogalay saja, yang terletak di delta sungai Irrawaddy di mana badai tersebut melanda daratan Birma tiga hari lalu. Ibu Negara AS Laura Bush menyatakan bahwa AS akan berusaha sekuatnya untuk membantu para korban.

Pemerintah Birma menerangkan topan Nargis telah merenggut hampir empat ribu jiwa. Siaran televisi pemerintah hari Senin mengobah taksiran semula tentang jumlah korban setelah infomasi lebih lanjut diterima dari daerah-daerah terkucil yang binasa oleh topan itu. Menurut keterangan, selain tewas ada hampir tiga ribu orang hilang. Ratusan ribu penduduk kini tanpa tempat berteduh. Harga pangan dan bahan bakar naik dramatis. Pemerintah telah memaklumkan kota Rangoon bersama lima negarabagian di tengah dan selatan sebagai daerah bencana.

Pemerintah militer mengatakan hari Senin Birma siap menerima bantuan internasional lewat PBB. Sekretaris Jenderal ASEAN telah menghubungi negara anggota agar mengirim bantuan darurat ke Birma. Di samping kebinasaan yang terjadi, pemerintah militer mengatakan referendum konstitusi tetap diselenggarakan hari Sabtu.

Sementara itu, Ibu negara Amerika Laura Bush telah mendesak pemerintah militer Birma secepatnya menerima tawaran bantuan internasional menyusul topan membinasakan yang menerjang negara itu hari Sabtu menyebabkan ribuan orang tewas.

Laura Bush hari Senin di Gedung Putih mengatakan Amerika siap mengirim team bantuan dan perbekalan yang amat dibutuhkan ke Birma segera setelah pemerintah Birma menerima tawaran itu. Birma, kata Laura Bush, harus menerima team itu secepatnya maupun juga bantuan dari negara lain.

Tetapi Laura Bush juga mengritik pemerintah Birma karena gagal mengingatkan penduduknya tentang topan yang sudah mendekat. Ia menyebut pemerintah militer itu sangat tidak wajar, dan menambahkan meskipun pihak resmi menyadari akan ancaman topan itu, namun media pemerintah tidak mengeluarkan peringatan pada waktunya kepada rakyat yang dilalui topan tersebut.

Seterusnya Laura Bush mengatakan, sungguh menyusahkan bahwa banyak rakyat Birma mengenai tentang topan itu hanya setelah siaran radio luar negeri seperti Voice of America dan Radio Free Asia memberitakan bahayanya.

XS
SM
MD
LG