Tautan-tautan Akses

Dalai Lama Ancam Mundur Bila Kekerasan di Tibet Berlanjut


Dalai Lama mengancam akan mengundurkan diri sebagai pemimpin pemerintah Tibet di pengasingan apabila kekerasan di tanah airnya terus meningkat dan tidak terkendalikan lagi.

Pemenang hadiah Nobel itu membuat komentarnya Minggu dalam sebuah konperensi pers di Seattle, dimana ia menghadiri konferensi lima hari, berjudul, “Seeds of Compassion.”

Pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu menampik pernyataan Cina bahwa ia menyerukan pemisahan Tibet dari Cina, dan ia berada dibelakang kekacauan baru-baru ini. Ia mengatakan seluruh dunia tahu bahwa Dalai Lama tidak menuntut kemerdekaan atau pemisahan.

Juga Minggu, media Cina menuduh Dalai Lama menghasut kekerasan guna memperjuangkan kemerdekaan. Dalai Lama mengatakan Sabtu ide bahwa ia memiliki kekuatan militan adalah tidak berdasar.


Sementara itu, obor Olimpiade melewati ibukota Tanzania, Dar es Salaam, tanpa gangguan apa-apa. Ini merupakan satu-satunya perhentian obor itu di benua Afrika. Wakil Presiden Tanzania Mohamed Shein menyalakan obor Minggu serta menyerahkannya kepada menteri Seif Khatib pada awal dari relay obor berjarak lima kilometer.

Tadinya relay ini akan menempuh jarak 25 kilometer tetapi di persingkat setelah unjuk rasa pro-Tibet mengganggu acara semacam ini ketika berlangsung di kota-kota Eropa dan Amerika. Shein mengatakan Tanzania sepenuhnya mendukung Olimpiade Beijing dan merupakan penghormatan bagi negaranya menjadi tuan rumah relay obor ini.

Sebelumnya, pemenang Nobel Kenya, dan juga aktivis lingkungan serta politik, Wangari Maathai, menarik diri dari relay ini, serta mengungkapkan keprihatinannya sehubungan peran Cina dalam konflik dan pelanggaran HAM di Tibet, Birma, serta wilayah Darfur.


XS
SM
MD
LG