Pengadilan Tinggi Zimbabwe akan membuka kembali sidang dengar keterangan untuk memutuskan apakah akan memerintahkan komisi pemilihan negara itu agar mengumumkan hasil pemilihan presiden yang dilaksanakan 11 hari lalu.
Hakim Pengadilan Tinggi (Tendai Uchena) yang menyebut kasus itu kasus yang genting hari Selasa, memerintahkan dilakukan sidang dengar keterangan lagi hari ini.
Pihak oposisi Zimbabwe menuduh Presiden Robert Mugabe mempersenjatai kaum milisi dalam kampanye kekerasan, dan meminta para pemimpin Afrika supaya turun tangan dalam mengatasi pertikaian mengenai pemilihan di negara itu.
Pihak oposisi, Gerakan untuk Perubahan Demokrasi, mengatakan calonnya, Morgan Tsvangirai, mengalahkan Mugabe, yang telah memerintah negara itu selama 28 tahun terakhir ini.
Tetapi pemantau independen mengatakan Tsvangirai tidak memperoleh cukup suara yang dibutuhkan untuk menghindari pemungutan suara babak kedua.
