Venezuela dan Ekuador mengerahkan pasukan mereka ke perbatasan Kolombia dan menutup kedutaan-kedutaan besar mereka di Bogota di tengah ketegangan yang meningkat karena serangan lintas-batas Kolombia terhadap pemberontak FARC di Ekuador.
Pemerintah Kolombia hari Minggu mengatakan, adalah perlu bagi pasukan Kolombia memasuki Ekuador hari Sabtu untuk melakukan operasi militer terhadap Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia disingkat FARC. Serangan itu menewaskan 18 orang, diantaranya pemimpin FARC, Raul Reyes.
Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan, Presiden Kolombia Alvaro Uribe mengatakan kepadanya, pasukan Kolombia mengejar pemberontak FARC. Namun kata Correa, tidak ada bukti pengejaran, dan kelihatannya para pemberontak itu ditewaskan sewaktu mereka sedang tidur.
Kolombia mengatakan dokumen yang ditemukan di komputer Reyes menunjukkan pemimpin FARC yang tewas itu telah menjalin kontak dengan seorang menteri pemerintah Ekuador. Seorang pejabat Ekuador menyangkal pernyataan itu.
