Seorang tersangka utama dalam serangan pembrontak bulan lalu terhadap Presiden Timor Timur Jose Ramos Horta mengaku keterlibatannya dalam insiden itu namun membantah melakukan penembakan.
Mantan polisi Amara da Costa mengatakan ia menyerahkan diri tanpa perlawanan Sabtu sore demi menjaga kestabilan nasional serta kemajuan dimasa depan. Ia menambahkan akan membeberkan kepada penyelidik perincian serangan 11 Februari terhadap Ramos Horta.
Pejabat militer mengatakan da Costa, yang juga dikenal sebagai Susar, menyerahkan dua senjata otomatis ketika menyerahkan diri di Turiscai, 120 kilometer selatan dari ibukota Dili.
Susar adalah salah satu dari antara ke 17 tersangka yang menjadi buron sehubungan dengan serangan fatal terhadap presiden, dan juga serangan pada hari yang sama terhadap Perdana Menteri Timor Xanana Gusmao.
Beberapa tersangka ditangkap minggu lalu.
