Pihak berwenang Armenia mengatakan, 8 orang telah tewas dalam bentrokan antara polisi dan para demonstran di ibukota Yerevan. Jurubicara pihak kepolisian mengatakan hari ini, 33 polisi juga cedera dalam kerusuhan yang berlangsung semalaman.
Presiden Armenia, Robert Kocharian, menyatakan keadaan darurat negeri selama 20 hari Saptu kemarin, setelah ketegangan politik pecah menyusul hasil pemilu presiden yang dipersengketakan pada tanggal 19 Februari lalu. Keadaan darurat itu melarang perkumpulan massa dan memberlakukan pembatasan-pembatasan lainnya.
Polisi anti huru-hara menembakkan gas airmata dan melepaskan tembakan dari senjata-senjata otomatik untuk membubarkan ribuan demonstran itu. Demonstrasi massa dimulai setelah berlangsungnya pemilu bulan lalu. Hasil-hasil pemilu memberikan kemenangan besar kepada PM Serzh Sarkisyan. Pihak oposisi mengklaim kandidat mereka mantan Presiden Levon Ter-Petrosian, yang merebut suara terbanyak.