Presiden Filipina Gloria Arroyo hari ini membantah keluarganya terlibat dalam kontrak pemerintah, dan dia berjanji akan menyeret para pejabat yang korupsi ke pengadilan.
Dalam pernyataannya, Nyonya Arroyo mengatakan dia tidak sempurna, tetapi dia bekerja setiap hari untuk mewujudkan perubahan positif dan kekal bagi bangsanya.
Presiden Arroyo telah sejak bberapa waktu membela pemerintahannya terhadap tuduhan bahwa suaminya dan mantan ketua pemilu negara itu menerima suap dan komisi yang berkait dengan kontrak telekomunikasi bernilai 330 juta dollar dengan sebuh perusahaan Cina.
Presiden Arroyo telah membatalkan kontrak itu.
Hari Jumat ribuan demonstran berbaris di distrik keuangan ibukota Filipina Manila menuntut pengunduran dirinya karena dituduh korupsi.