Tautan-tautan Akses

Rusia, Cina Sekali Lagi Mendesak Larangan Senjata Antariksa


Rusia dan Cina sekali lagi mengusulkan perjanjian untuk melarang penggunaan senjata di antariksa. Menteri Luar negeri Rusia Sergei Lavrov, memberitahu Konferensi PBB Mengenai Perlucutan Senjata di Jenewa hari Selasa bahwa pegelaran senjata di anatariksa akan mengarah ke peningkatan dalam perlombaan senjata.

Lavrov mengatakan proposal Rusia dan Cina itu akan mencegah penggunaaan senjata apapun di antariksa, dan juga penggunaan atau ancaman kekuatan terhadap satelit atau pesawat antariksa.

Amerika menolak proposal serupa tahun lalu. Di Washington, seorang jurubicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, menyambut baik kerja-sama dengan setiap negara dalam penggunaan antariksa secara damai. Tetapi, ia mengatakan mencapai kespekatan setara dan bisa diverifikasi mengenai pengawasan senjata antariksa akan mustahil. Ia juga mengatakan Amerika menetang setiap perjanjian yang bisa membatasi aksesnya ke antariksa.

Sementara itu, Menlu Rusia juga mengatakan Presiden Vladimir Putin telah mengiayakan undangan untuk menghadiri KTT NATO mendatang di Bucharest. Sergei Lavrov mengatakan Putin akan mengambil bagian dalam pertemuan bulan April. Aliansi itu bulan lalu mengundang Putin untuk hadir pada pertemuan para pemimpinnya di KTT itu dalam sebuah sesi Dewan NATO-Rusia.

Pertemuan itu akan berlangsung tidak lama sebelum Putin akan meletakkan jabatan sebagai presiden Rusia bulan Mei, setelah memegang dua masa jabatan berturut-turut, batas maksimum yang diizinkan oleh konstitusi negara itu.

Rusia telah menyatakan tentangan keras atas rencana Ukraina dan Georgia untuk mendapatkan keanggotaan NATO.

Para pemimpin aliansi itu dan Putin membentuk Dewan Rusia-NATO tahun 2002 sebagai suatu badan bagi konsultasi, perancang keputusan bersama dan tindakan bersama di bidang-bidang seperti penanggulangan krisis, upaya mengatasi terorisme dan non-proliferasi.


XS
SM
MD
LG