Bintang film Hollywood dan dutabesar muhibbah PBB Angelina Jolie mengunjungi Baghdad untuk menghimbau lebih banyak bantuan internasional bagi jutaan rakyat Irak yang meninggalkan kampung halaman mereka karena perang.
Jolie mengatakan kepada jaringan televisi CNN hari ini bahwa para pejabat di Irak telah menunjukkan i’tikad baik dalam masalah pengungsi, tetapi ia mengatakan mereka sekarang perlu mengambil langkah yang konkrit. Ia mengatakan Irak kurang memiliki rencana yang tersusun untuk membantu sekeitar dua juta rakyat Irak yang menjadi pengungsi di dalam negri sendiri.
Aktris itu mengatakan lebih dari separuh warga Irak yang menjadi pengungsi di dalam negri itu diperkirakan berusia di bawah 12 tahun, menunjukkan bahwa jumlah besar anak-anak berada dalam keadaan yang disebutnya “sangat rentan.”
Jolie telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat-pejabat di benteng Zona Hijau di Baghdad, termasuk dengan panglima tertinggi militer Amerika Jendral David Petreus dan utusan PBB Saffan de Mistura. Ia juga diperkirakan akan bertemu dengan PM Irak Nouri al-Maliki.
Dalam perkembangan terpisah, Pemimpin Shiah radikal Irak Moqtada al-Sadr telah memerintahkan laskarnya agar mematuhi gencatan senjata setelah pasukan Amerika dan Irak menggerebek benteng kelompok itu di Baghdad.
Kantor al-Sadr di kota Najaf mengeluarkan pernyataan hari ini, mengatakan kalau ada anggota laskar yang terlibat dalam kekerasan selama gencatan senjata itu, tidak akan lagi diakui sebagai bagian Tentara Mahdi.
Sebelumnya hari ini, pasukan pimpinan Irak dan Amerika menggerebek beberapa rumah di distrik Kota Sadr di Baghdad, sebuah perkampungan kumuh Shiah yang menjadi pangkalan Tentara Mahdi. Militer Amerika mengatakan pasukannya menewaskan seorang pembrontak dalam tembak menembak dan menahan 15 orang lainnya. Beberapa penduduk sipil juga cedera.
