Tautan-tautan Akses

Kelompok HAM Serukan Pemerintah Kenya Lindungi Para Petugas HAM


Kelompok hak asasi internasional menyerukan pada pemerintah Kenya supaya melindungi para petugas hak asasi yang diancam akan dibunuh. Kata Amnesty International, sembilan orang petugas hak asasi Kenya telah menerima ancaman mati itu dalam bentuk SMS, telpon dan email.

Ancaman itu juga menuduh para petugas hak asasi itu sebagai pengkhianat bangsa. Para aktivis itu telah berbicara secara terus terang tentang ketidak beresan dalam pemilihan umum yang lalu dan pelanggaran hak asasi yang dilakukan polisi, tentara, dan sejumlah geng dari kelompok Kikuyu.

Sementara itu, para pejabat Kenya mengancam akan mengambil tindakan keras untuk menghentikan aksi kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 800 orang sejak pemilihan presiden yang kontroversial bulan lalu.

Kata menteri keamanan dalam negeri, George Saitoti, pemerintah tidak akan membiarkan apa yang disebutnya penjahat dan bandit-bandit bertindak semena-mena. Ia juga mengatakan, polisi akan menjaga semua jalan dan rel kereta api supaya hubungan lalu lintas tidak terganggu.

Kelompok-kelompok Vigilante telah membangun halang rintang di jalan-jalan di lembah rift sejak bulan lalu, dan memutuskan hubungan darat dengan beberapa negara tetangga.

Pemimpin oposisi Raila Odinga menuduh Presiden Mwai Kibaki telah menukangi pemilihan presiden bulan lalu. Kata pembantu menteri LN Amerika urusan Afrika, Jendayi Frazer, di lembah rift itu sedang terjadi pembersihan etnis, tapi belum bisa disebut sebagai genosida.

XS
SM
MD
LG