Mesir dan Palestina mengeritik keras rencana Israel membangun ratusan rumah baru di wilayah pendudukannya di Yerusalem timur dan Tepi Barat. Kantor menteri luar negeri Mesir Ahmed Aboul Gheit mengatakan hari Senin rencana itu menimbulkan keraguan terhadap kesungguhan Israel merundingkan perdamaian dengan Palestina.
Dikatakan bahwa Aboul Gheit sedang melakukan kontak-kontak mendesak penting dengan berbagai pihak internasional untuk mengingatkan mereka tentang segala akibat yang bisa timbul jika Israel meneruskan kebijakan permukiman itu.
Israel hari Minggu mengungkapkan rencana membangun 740 apartemen di kawasan Har Homa di Yerusalem timur dan permukiman Maaleh Adumim sedikit di luar Yerusalem.
Deputi perdana menteri Palestina, Azzam al-Ahmed hari Senin mengingatkan di Kairo bahwa kebijakan permukiman Israel itu dapat menyebabkan proses perdamaian berantakan.
Israel menyatakan mempunyai hak membangun di Yerusalem dan permukiman besar di Tepi Barat guna menampung yang disebutnya pertumbuhan alami komunitas.
