Tautan-tautan Akses

Survei Global: 1 dari 10 Orang Terpaksa Bayar Suap


Sebuah survei baru menemukan bahwa satu dari tiap 10 orang di seluruh dunia terpaksa membayar uang suap selama tahun lewat ini, untuk memperoleh layanan publik dasar seperti perlindungan polisi, perawatan kesehatan, pendidikan atau layanan listrik dan gas. Organisasi anti korupsi yang berpusat di Berlin, Transparency Internasional, mengumumkan laporan tahunannya mengenai korupsi di seluruh dunia hari ini.

Organisasi itu menemukan bahwa orang-orang miskin,dimana pun mereka tinggal, paling menderita akibat korupsi itu. Mereka juga ternyata juga yang paling pesimis mengenai prospek berkurangnya korupsi di masa depan.

Lebih dari 63 ribu orang diwawancarai untuk survei itu di 60 negara dan wilayah dari bulan Juni sampai dengan September tahun ini. Separuh dari mereka yang memberikan jawaban berpendapat koruppsi di negara mereka masing-masing akan meningkat dalam waktu tiga tahun mendatang.

Survei itu menunjukkan benua Afrika, dengan selisih yang besar, adalah wilayah paling korup di dunia, disusul negara-negara bekas Sovyet dan negara-negara Asia-Pasifik di tempat ketiga.

Sementara itu, sebuah survei baru mengenai korupsi global menunjukkan bahwa lebih dari 20% responden di Asia Timur membayar uang suap untuk memperoleh layanan – meningkat dari hanya 15% tahun lalu.

Survei, yang disebut Barometer Korupsi Global itu, diumumkan hari Kamis oleh organisasi anti korupsi, Transparency International. Studi itu menunjukkan bahwa lebih dari 30% suap di negara-negara Asia-Pasifik dibayarkan kepada polisi. Hampir 25% suap lainnya dibayarkan kepada pengadilan, sementara lebih dari 15% dibayarkan kepada orang-orang yang melayani perizinan dan pendaftaran.

XS
SM
MD
LG