Bekas perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif hari Senin memasukkan semua formulir pendaftaran yang diperlukan untuk ikut dalam pemilihan umum bulan Januari.
Beberapa jam sebelum memasukkan formulir itu di Lahore, ia bersumpah tidak akan menjadi bagian dari sesuatu pemerintah koalisi di bawah Presiden Pervez Musharraf. Saingannya, bekas perdana menteri Benazir Bhutto memasukkan formulir pendaftarannya hari Minggu.
Sharif terbang pulang ke Lahore hari Minggu dari Arab Saudi di mana ia tinggal selama tujuh tahun terakhir. Ia menjadi pemuka oposisi terakhir yang pulang ke Pakistan sebelum batas pendaftaran calon dalam pemilihan nanti ditutup.
Berbicara di hadapan masa yang entusiastik setibanya di bandar udara Lahore, Sharif mengatakan ia pulang untuk menyelamatkan negara. Dan ia menolak pemberlakuan keadaan darurat oleh Presiden Musharraf, menyebutnya sebagai ganjal bagi pemilihan umum yang bebas. Ia menegaskan demokrasi mesti dipulihkan, dan berseru para hakim anggota Mahkamah Agung dikembalikan pada pos mereka.
Sementara itu, Jurubicara Presiden Pakistan Pervez Musharraf, Rashid Qureshi mengatakan kepada dua kantor berita hari Senin bahwa Musharraf akan melepaskan jabatan Kepala Staf Angkatan Darat kemudian mengambil sumpah jabatan sebagai presiden sipil hari Kamis nanti.
Jurubicara militer Mayor Jenderal Wahid Arshad mengeluarkan keterangan serupa kepada Associated Press Television News.
Beberapa pejabat mengucapkan ramalan serupa pekan lalu. Presiden Musharraf terus mendapat tekanan nasional maupun internasional untuk melepaskan jabatan militernya.
