Tautan-tautan Akses

Permintaan Produk Hewani Akan Berlipat Ganda 20 Tahun Mendatang


Populasi dunia tumbuh dengan kecepatan luar biasa, dengan sekitar 78 juta populasi baru setiap tahunnya. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi dunia akan mencapai 8 milyar orang. Sebagai akibatnya, kemampuan penduduk dunia untuk memenuhi kebutuhan pangan akan merosot.

Bernard Vallat, direktur Organisasi Dunia bagi Kesehatan Hewan, memperkirakan, “10 tahun mendatang, akan ada tambahan 1 milyar konsumen daging di China, India, dan negara-negara lainnya.”

“Dalam dua dekade mendatang, permintaan produk hewani akan berlipat ganda, dan persediaan akan mengikuti permintaan, dan karena berbagai kendala produksi, persediaan produk hewan akan sebagian besar datang dari negara-negara berkembang,” ujar Francois Le Gall dari Bank Dunia.

Le Gall, setuju dengan penilaian Vallat bahwa hanya 40 dari 200 negara di dunia memiliki kapasitas untuk merespon krisis kesehatan yang muncul dari penyakit hewan.

Dua penyakti yang utama, sapi gila dan flu burung, telah menunjukkan dampak memprihatinkan selama 20 tahun belakangan. Penyakit sapi gila pertama muncul di Inggris pada pertengahan 1980-an, dan sejak itu penyakit ini telah muncul di negara-negara Eropa lainnya, Amerika Utara dan Asia. Banyak ternak harus dimusnahkan, dan ini menyebabkan dampak ekonomi yang cukup parah, selain juga memakan 150 korban jiwa.

Flu burung, yang disebabkan oleh virus H5N1, pertama muncul pada tahun 2003, dan telah mengakibatkan 100 juta burung dibantai di Asia. Korban jiwa dan kerugian ekonomi telah sangat memprihatinkan.

“Ini bukan sesuatu yang baru, penyakit yang ditularkan dari binatang ke manusia. Hal seperti ini sudah terjadi sejak awal peradaban manusia. Tapi tren sekarang muncul akibat globalisasi, perubahan iklim, perpindahan populasi, globalisasi produk hewani, dan lain-lain. Setiap tahun kita mendapat penyakit baru dan 75 persen dari penyakit tersebut berasal dari hewan,” tambah Le Gall.

Menurut Le Gall, dengan globalisasi, kemungkinan terjadinya pandemic menjadi lebih besar. Penyakit lain seperti virus West Nile, lidah biru, dan penyakit kaki dal mulut adalah beberapa contoh penyakit hewan menular yang dapat menyebar ke seluruh dunia secepat pergerakan manusia.

Penggunaan antibiotik untuk menjaga kesehatan ternak juga telah menyebabkan masalah tersendiri. Bernard Vallat mengatakan, penggunaan antibiotik dapat berbahaya bila tidak dikontrol oleh dokter hewan. Ribuan ton antibiotik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. “Bila antibiotik digunakan seperti halnya permen, tanpa kontrol, ini bahaya, karena bakteri di hewan dapat menjadi resisten dan menginfeksi manusia.”

Tekanan bagi peningkatan produksi hewani telah mendorong produksi ternak dengan volume lebih besar. Anni McLeod dari Organisasi Pangan dan Agrikultur PBB mengatakan, keanekaragaman genetika akan sangat penting artinya di masa depan. “Untuk ternak ayam, misalnya, ada sekitar tiga atau empat perusahaan yang mengontrol produksi ternak ayam di dunia, dan sebagian besar ternak berasal dari jenis yang kurang lebih sama,” kata McLeod.

Hingga saat ini, belum ada estimasi global untuk kerugian ekonomi, sosial, dan kerugian dari sisi lingkungan hidup yang muncul dari penyakit hewan yang dikembangbiakkan untuk konsumsi manusia. Namun menurut McLeod, angkanya mungkin sangat besar.

Tambahnya, “Hampir semua estimasi yang ada mewakili hanya puncak gunung es, dan bagian yang mempengaruhi masyarakat miskin dunia adalah bagian yang berada di bawah air, yang kita tak dapat lihat saati ini.”

McLeod dan pakar-pakar lain setuju bahwa bila tidak ada langkah yang diambil untuk mencegah penyakit hewan dan ternak, maka ketersediaan produksi daging bagi konsumsi manusia 10 tahun mendatang akan terancam.

“Wabah flu burung telah menyadarkan kita, bahwa penyakit hewan harus ditangani secara serius, dan dalam proyeksi jangka panjang,” ujar McLeod.

Komunitas internasional telah mengambil langkah untuk menghadapi tantangan ini. Bank Dunia, PBB dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Binatang tengah melakukan kerjasama dalam berbagai tingkatan dalam bidang keamanan pangan, jasa medis hewan, pengemasan, dan juga transportasi hewan dan ternak.

XS
SM
MD
LG