Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan pernyataan pertama mengenai Birma, yang mengecam keras tindakan militer baru-baru ini terhadap demonstran pro-demokrasi dan menyerukan pembebasan semua tahanan politik di sana.
Pernyataan itu disetujui Kamis kemarin oleh ke-15 anggota Dewan. Para anggota permanen Dewan itu yang mempunyai hak veto – Cina dan Rusia – sebelumnya mendorong penggunaan kata-kata yang lebih lunak, sementara Amerika dan negara-negara Barat lain menghendaki tindakan yang lebih keras terhadap pemerintah militer itu.
Pernyataan yang tidak mengikat itu dikeluarkan sementara Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-Mooon mengatakan ia akan mengirim penasehat khusus Ibrahim Gambari kembali ke kawasan itu untuk berembuk mengenai keadaan di Birma.
PBB mengatakan Gambari akan memulai lawatannya ke Asia Senin mendatang di Thailand, kemudian ke Malaysia, Indonesia, India, Cina, dan Jepang. Ia akan kembali ke Birma tidak lama setelah itu.
Gambari kembali dari dari kunjungan 4 hari ke Birma pekan lalu.
