Sejumlah negarawan lanjut usia yang kembali dari kawasan Darfur, Sudan, mengatakan mereka terkejut oleh penderitaan dan kebrutalan yang dialami oleh penduduk di kawasan itu.
Kelompok itu termasuk mantan Presiden Amerika Jimmy Carter dan Uskup Agung Desmond Tutu dari Afrika Selatan. Mereka berbicara kepada para wartawan di ibukota Sudan, Khartoun hari ini.
Istri mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Gracha Machel, mengatakan wanita-wanita di Darfur mengatakan kepadanya sering terjadinya dan meluasnya perkosaan. Machel mengatakan ia mengajukan masalah itu kepada para pejabat di Khartoum, tetapi mereka tidak memahami makna penting perkosaan – kenyataan yang menurutnya memilukan.
Sementara itu, pada awal kunjungan ke Ethiopia, Kanselir Jerman, Angela Merkel menyerukan keterbukaan yang lebih lebar di Ethiopia dan hak yang lebih besar bagi partai politik oposisi. Dalam acara jumpa pers bersama hari Kamis ini di Adis Ababa, dengan Perdana Menteri Ethiopia, Meles Melawi, Kanselir Merkel mengatakan, “menghormati HAM” merupakan faktor yang amat penting dalam pembangunan ekonomi.
Pemerintah Ethiopia memenjarakan banyak tokoh oposisi setelah terjadi demonstrasi keras memprotes pemilihan tahun 2005. Pihak oposisi mengatakan, terjadi kecurangan dalam proses pemilihan itu.
Merkel mengatakan, dia dan perdana menteri Ethiopia juga membahas konflik di Somalia dan di Darfur, Sudan Barat. Dalam acara jumpa-pers itu, Perdana Menteri Meles Melawi berjanji akan menyumbangkan lima-ribu tentara untuk pasukan pemelihara perdamaian gabungan PBB dan Uni Afrika yang direncanakan akan ditugaskan di Darfur.