Para pejabat dan media massa menyebutkan bahwa Turki dan Irak telah bersepakat dalam suatu perjanjian yang dilaporkan akan memungkinkan bagi pasukan Turki untuk menyeberang ke Irak untuk mengejar anggota separatis Kurdi.
Seorang pejabat Irak mengatakan perjanjian antiterorisme itu dicapai hari Rabu ini pada lawatan Menteri Dalam Negeri Irak Jawad al-Bolani ke Ankara. Ia mengatakan dokumen itu akan ditandatangani Kamis besok.
Sebuah stasiun televisi Turki melaporkan, kesepakatan itu membolehkan Turki melancarkan operasi militer berskala kecil untuk mengejar para pemberontak Kurdi di Irak Utara – namun hal itu perlu mendapat izin Irak terlebih dulu.
Dalam berita terkait, Organisasi Migrasi Internasional menyatakan pemboman Turki terhadap kaum militan Kurdi di Irak telah membuat warga Irak yang menghindari kekerasan di berbagai bagian negara itu kehilangan tempat tinggal mereka. Organisasi bermarkas di Jenewa itu menyatakan sekitar dua ribu orang Irak telah melarikan diri dari pemboman lintas batas.
