Para pejabat India menyatakan sangat puas dengan perjanjian nuklir untuk tujuan damai yang dicapai dengan Amerika Serikat yang memerlukan waktu dua tahun lebih untuk menyelesaikannya. Kedua negara menggambarkan persetujuan itu sebagai tonggak bersejarah.
Seorang pejabat Tenaga Atom India, Anil Kakodkar mengatakan, perjanjian itu tepat dengan apa yang diinginkan oleh India. Persetujuan itu mengizinkan Amerika memberikan bantuan dan bahan bakar untuk program tenaga nuklir India.
Berdasarkan perjanjian itu, India tetap berhak mengadakan uji coba senjata nuklir di fasilitas nuklir yang terpisah dan dibangun untuk kepentingan militer. Selain itu India juga diwajibkan menyusun jadwal serangkaian inspeksi oleh Badan Tenaga Atom Internasional terhadap fasilitas nuklirnya , sebagai imbalan atas teknologi dan bahan bakar nuklir yang diterimanya dari Amerika.
Para pejabat Amerika berpendapat bahwa persetujuan itu masih sesuai dengan undang-undang yang disebut Undang-Undang Hyde yang menyebut : Amerika akan menghentikan pemberian peralatan dan bahan bakar nuklir kepada India jika India melakukan ujicoba senjata nuklir. Para pejabat mengatakan , pengawasan yang dilakukan Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA akan menjamin bahwa India tidak akan menyaalah-gunakan bahan bakar nuklir yang diproses-ulang.
