Iran telah membantah tuduhan Amerika pihaknya memanfaatkan militan Shiah Lebanon atau Hezbollah untuk mempersenjatai militan Shiah di Irak.
Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Mohammad Ali Hosseini mengatakan pejabat Amerika membuat pernyataan palsu dan tak berdasar untuk memperoleh keuntungan politik dan tanpa disertai bukti.
Sebelumnya Senin, militer Amerika mengatakan pasukan elit Iran, Quds, dan pelatih Hezbollah melatih sekitar 20 sampai 60 orang Irak setiap kali di Iran, dan kemudian mengirim mereka kembali ke Irak untuk melancarkan serangan
Brigadir Jendral Kevin Bergner mengatakan pada wartawan di Baghdad Senin, seorang operator senior Hezbollah, Ali Musa Daqduq ditangkap Maret lalu di Irak Selatan. Ia juga menuduh keterlibatan pasukan Quds dalam serangan bulan Januari di Karbala dimana 5 tentara Amerika tewas.
Dalam kekerasan Senin di Irak, sebuah bom mobil menewaskan paling sedikit 9 orang di pasar kota Baghdad.
