PBB sepakat untuk mengijinkan penyidik PBB membantu penyelidikan di Libanon terhadap pemboman kendaraan seorang anggota parlemen yang anti Siria Rabu lalu. DK PBB menyepakati permintaan Libanon itu Senin guna membantu penyelidikan pembunuhan anggota parlemen Walid Eido. Ledakan bom itu juga menewaskan sembilan orang lainnya, termasuk seorang putra Eido.
PBB sebelumnya membentuk sebuah komisi internasional untuk membantu penyelidikan pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik al-Hariri. Hariri tewas dalam pemboman di Beirut pada Februari 2005, bersama 22 orang lainnya.
Eido dan Hariri merupakan politisi anti Syria yang dibunuh. Syria membantah terlibat dalam pembunuhan itu.
