Pejabat di Kamerun mengatakan 114 orang didalam pesawat Kenya Airways yang jatuh hari Sabtu tewas. Petugas penyelamat yang mencapi lokasi kecelakaan mengatakan pesawat jatuh dalam hutan rawa berlumpur sekitar 20 kilometer dari kota pesisir Douala.
Menteri Perhubungan Kenya Chirau Ali Mwakwere mengatakan Senin sebagian besar tubuh pesawat tenggelam dalam sebuah kawah yang terbentuk karena benturan pesawat. Petugas penyelamat menggunakan sabit dan gerjaji rantai untuk masuk kedalam tumbuhan rawa guna mencapai reruntuhan dan mencari jenazah para penumpang.
Petugas berhasil mengeluarkan beberapa jenazah dari rawa itu. Boeing 737 jatuh ketika hujan lebat awal Sabtu setelah lepas landas dari Douala. Petugas darurat tidak berhasil melacak lokasi kecelakaan selama lebih dari 40 jam.
Pesawat Boeing 737 berusia enam bulan itu jatuh dengan 114 orang di dalamnya Sabtu pagi, dalam hujan lebat. Bandara di Douala, kota terbesar di Kamerun, mendengar panggilan tanda bahaya, namun para penyelamat tidak bisa menemukan lokasi jatuhnya pesawat selama lebih dari 40 jam. Pesawat itu jatuh di rawa hutan bakau, 20 kilometer dari bandara, di jalur penerbangannya, dan menurut para pejabat dedaunan lebat menghalanginya dari pandangan.
Regu penyelamat harus meninggalkan kendaraan mereka dan berjalan kaki melalui rawa untuk mencapai pesawat itu. Banyak di antara 114 orang dalam pesawat itu warga Kenya, namun daftar penumpang termasuk warga dari lebih dari 20 negara.
