Militan Indonesia yang dikenal dengan nama Hambali atau Ridwan Isamuddin membantah terlibat dalam beberapa serangan di negaranya, dan mengatakan dia tidak mempunyai hubungan dengan jaringan teroris al-Qaida.
Bantahan ini dimuat dalam transkripsi yang dirilis hari Kamis dari sidang tertutup yang diadakan bulan ini di pangkalan angkatan laut Amerika di Teluk Guantanamo.
Hambali mengatakan dalam sidang militer itu, dia tidak terlibat dalam pemboman kelab malam Bali tahun 2002 ataupun pemboman beberapa gereja pada malam Natal tahun 2000. Katanya dia juga tidak terlibat dalam rencana yang dituduhkan untuk menyerang kedutaan Amerika, Australia, dan Inggris di Singapura.
Militer Amerika menuduh Hambali sebagai pimpinan operasi kelompok militant Jemaah Islamiyah dan penghubung utama kelompok itu dengan al-Qaida. Mahkamah militer itu hendak menetapkan apakah Hambali harus diklasifikasikan sebagai kombatan musuh Amerika Serikat.
Hambali merupakan salah seorang dari 14 tahanan yang oleh Amerika disebut “tahanan bernilai tinggi”. Dia ditransfer ke Teluk Guantanamo Kuba tahun lalu dari sebuah penjara rahasia CIA di luar negeri.