Tautan-tautan Akses

Blair Peringatkan Iran Atas Penahanan Personil Angkatan Laut Inggris


Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah memperingatkan Iran bahwa upaya untuk membebaskan 15 personil angkatan laut Inggris akan memasuki “tahap berbeda” jika diplomasi gagal. Blair tidak memberi rincian ketika ditanya untuk menjelaskan lebih jauh sewaktu diwawancarai oleh GMTV. Tetapi ia memang mengatakan ia berharap Iran bisa dibujuk melalui saluran diplomatik bahwa tidak ada alasan yang dapat dibenarkan bagi penahanan ke-15 warga Inggris itu.

Iran menangkap 14 pria dan seorang perempuan hari Jumat dan kini menginterogasi mereka. Iran mengatakan mereka memasuki perairan Iran, tetapi Inggris dan Irak bersikeras mereka beroperasi di perairan Irak ketika mereka ditahan.

Menteri Luar Negeri Inggris Margaret Beckett mempersingkat kunjungan ke Turki hari Selasa supaya aa bisa melapor kepada parlemen mengenai krisis itu. Beckett mengatakan ia kembali ke London karena keadaan di Iran sampai sekarang belum terselesaikan seperti yang diharapkannya.

Sementara, dalam perkembangan terakhir, Angkatan Laut Amerika mengadakan latihan perang-perangannya yang terbesar di Teluk Parsi sejak invasi Irak tahun 2003 pada saat ketegangan meningkat dengan Iran. Pejabat-pejabat Angkatan Laut mengatakan peragaan itu melibatkan ribuan personil dan dua kapal induk. Mereka mengatakan latihan perangan-perangan itu menunjukkan kemampuan militer Amerika untuk melaksanakan berbagai operasi sebagai bagian dari komitmennya untuk mempertahankan keamanan dan stabilitas di kawasan itu.

Latihan perang-perangan itu berlangsung beberapa hari setelah Dewan keamanan PBB memberlakukan sanksi lebih banyak lagi terhadap Iran atas program nuklirnya dan Iran menahan 15 personil Angkatan Laut Inggris yang dikatakannya memasuki perairan Iran tanpa izin. Direktur kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana berbicara dengan perunding nuklir Iran, Ali Larijani, melalui telpon hari Senin.. Solana mengatakan mereka sepakat untuk melanjutkan pembicaraan mengenai program nuklir Iran.

XS
SM
MD
LG