Perdana Menteri Australia John Howard telah mengecam tajam para ulama Islam senior negara itu yang mengangkat kembali seorang pemimpin spiritual yang berbicara blak-blakan.
Howard mengatakan hari ini Senin, para imam Australia “kehilangan kemampuan memahami” perasaan “kalangan arus utama” dengan mendukung mufti yang telah menyamakan perempuan yang berpakaian seadanya dengan “daging yang tidak bertutup”.
Majelis nasional imam Australia hari Minggu memutuskan untuk mempertahankan mufti itu, Sheikh Taj al-Din al-Hilali, pada jabatannya paling kurang tiga bulan lagi.
Howard mengatakan, para imam Islam berhak memilih siapapun yang mereka inginkan, tetapi dia memperingatkan keputusan mereka itu akan memiliki dampak “yang sangat negatif”.
Seorang jurubicara para imam itu mengatakan mereka berencana membentuk sebuahb Komite yang pada akhirnya akan memilih seorang mufti baru yang memahami kepekaan politik dan budaya Australia.