Tautan-tautan Akses

Musharraf Mengaku Tak Miliki Dendam Pribadi Terhadap Hakim Agung Pakistan Yang Dipecat


Presiden Pervez Musharraf mengatakan dia tidak memiliki dendam terhadap mantan hakim agung yang dipecat presiden Pakistan itu dari jabatannya. Jenderal Musharraf mengatakan dia menindak Hakim Ketua Mahkamah Agung Iftikhar Muhammad Choudhury awal bulan ini hanya setelah menerima laporan mengenai dirinya dari kabinet Pakistan. Tindakan Jenderal Musharraf itu telah mencetuskan aksi protes yang rusuh di seantero negara itu oleh para pengacara dan aktivis oposisi yang menuduhnya merongrong independensi badan peradilan.

Berpidato dalam rapat umum di provinsi Punjab, pemimpin Pakistan itu mengatakan, unsur-unsur tertentu di negara itu ber-konspirasi terhadap dirinya. Musharraf tidak menyebut nama orang-orang yang bersekongkol itu tetapi dia menyatakan tekad mereka tidak akan berhasil. Sidang sebuah komisi Mahmakah Agung beranggota lima orang mengenai kasus Choudhury itu hari Jumat memutuskan pembatasan yang dikenakan polisi terhadap hakim itu harus dicabut. Para pejabat mengatakan hakim ketua mahkamah agung itu kini bebas meninggalkan rumahnya dan menerima tamu setelah seminggu dikenakan tahanan rumah di Islamabad.

Sementara, secara terpisah kepolisian Pakistan mengatakan, sebuah bom meledak di sebuah pasar musik di Pakistan baratlaut, melukai dua orang. Polisi mengatakan, ledakan itu menghancurkan tiga toko yang menjual rekaman musik dan film sebelum fajar hari ini Minggu di kota Peshawar. Seorang penjaga keamanan dan seorang yang sedang lewat luka-luka oleh bom itu, yang disembunyikan di sebuah kaleng yang digunakan untuk menyimpan minyak goreng. Belum ada yang mengaku bertanggungjawab sebagai pelaku ledakan itu.

Toko-toko yang menjual rekaman musik dan film di wilayah-wilayah kesukuan Pakistan sering menjadi sasaran ancaman dan serangan kaum ekstremis yang menganggapnya tidak Islamis. Pakistan adalah ibukota Provinsi Perbatasan Barat Daya Pakistan, wilayah kesukuan konservatif-agama dimana kaum militan al-Qaida dan Taliban diduga beroperasi.

XS
SM
MD
LG