Presiden Guinea Lansana Conte telah setuju memilih perdana menteri baru dalam usaha mengakhiri keresahan politis yang sudah berminggu-minggu. Para pemuka serikat buruh mengatakan hari Minggu Presiden Conte pada prinsipnya setuju memilih perdana menteri baru dengan konsensus selambatnya tanggal 2 Maret.
Keputusan itu membesarkan harapan pemogokan yang dilancarkan serikat buruh bulan Januari dapat diselesaikan. Pemogokan nasional itu dilancarkan karena serikat menuduh pemerintahan Presiden Conte korup.
Aksi protes berminggu-minggu yang terkadang disertai kekerasan dan kerusuhan menyebabkan sedikitnya 100 orang tewas. Pekan lalu Parlemen menolak memperpanjang UU Keadaan Darurat yang diberlakukan Presiden Conte untuk menumpas aksi protes.
Bulan lalu Serikat Buruh menghentikan sebentar mogok mereka, tetapi kemudian melanjutkannya karena Presiden Conte menunjuk sekutu dekatnya sebagai perdana menteri. Serikat buruh menghendaki seorang politisi independen yang mengisi jabatan tersebut.