Tautan-tautan Akses

IAEA: Iran Tidak Menghentikan Pengayaan Nuklir Seperti Tuntutan DK PBB


Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan Iran tidak menghentikan pengayaan nuklir seperti dituntut oleh Dewan Keamanan PBB. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan temuan itu dalam sebuah laporan kepada DK hari ini, membuka jalan bagi Dewan untuk kemungkinan mengenakan sanksi lebih jauh kepada Iran.

Laporan IAEA itu mengatakan Iran telah memasang dua jaringan centrifugal pengayaan uranium di pabrik nuklir di bawah tanahnya di Natanz. Tetapi, laporan itu mengatakan Iran belum memasukkan gas uranium ke dalam centrifugal itu. Tanggal 23 Desember, dewan menentukan batas waktu 60 hari bagi Iran untuk menghentikan pengayaan nuklirnya, dan melarang perdagangan Iran yang berkaitan dengan teknologi misil dan nuklir yang peka.

Memberikan reaksi terhadap laporan itu, seorang jurubicara Departemen LN Amerika Tom Casey mengatakan kegagalan Iran mematuhi tuntutan DK merupakan “kesempatan yang berlalu” bagi Teheran. Menlu AS Condoleeza Rice hari ini bertemu di Berlin dengan para Menteri luar negeri Rusia dan Eropa, membahas isu Iran.

Para pejabat tinggi Iran mengatakan, Teheran siap berunding untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai program nuklirnya, namun akan tetap mempertahankan haknya untuk mengupayakan teknologi nuklir. Presiden Mahmoud Ahmedinejad kemarin mengatakan, program nuklir negaranya penting bagi pembangunan dan kehormatan Iran. Amerika dan negara-negara besar lain menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir. Teheran membantah tuduhan ini.

XS
SM
MD
LG