Tautan-tautan Akses

Laporan Pentagon: Aksi Kekerasan di Irak Capai Rekor Tertinggi Tiga Bulan Terakhir


Polisi Irak telah menemukan mayat 53 orang tersebar di berbagai bagian kota Bagdad, yang tewas karena disiksa. Aksi-aksi pemberontakan dan bentrokan antar golongan di Irak mencapai rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Kata laporan departemen pertahanan Amerika, tercatat kira-kira seribu insiden tiap minggu.

Laskar Mahdi pimpinan ulama Moktada al-Sadr katanya, adalah ancaman yang lebih besar bagi keamanan warga sipil dibanding al-Qaida. Pemerintah Irak telah berusaha keras untuk menciptakan kesatuan dan persatuan antara kelompok-kelompok yang bersaing, tapi gagal, dan kebanyakan politisi Irak tidak mau mengadakan kompromi.

Kelompok studi International Crisis Group mengatakan, Irak sedang pecah dari dalam, dan menyerukan pada pemerintah Amerika supaya menjalankan strategi baru di Timur Tengah. Katanya, ini bisa dilakukan dengan mengajak Syria dan Iran berunding dan berusaha untuk menghidupkan kembali perundingan damai Israel-Palestina.

Sementara itu, direktur anggaran Gedung Putih, Rob Portman mengatakan, ongkos yang harus dibayar Amerika untuk perang di Irak tahun fiskal ini akan lebih dari 110 milyar dollar. Namun, Portman tidak mengatakan apakah jumlah itu termasuk beaya penambahan pasukan Amerika di Irak seperti yang sedang dipertimbangkan oleh Presiden Bush.

Kongres Amerika telah menyetujui 70 milyar dollar untuk operasi militer di Irak dan Afghanistan untuk tahun fiskal yang dimulai bulan Oktober lalu. Presiden bush diperkirakan akan minta tambahan yang cukup besar untuk perang di Irak saja.

XS
SM
MD
LG