Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menyerukan pemilihan Presiden dan parlemen baru untuk menyelesaikan apa yang disebutnya krisis dalam kepemimpinan Palestina. Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi hari Sabtu, Pemimpin Partai Fatah itu mengatakan, pemilihan umum perlu , setelah pembicaraan selama berbulan-bulan dengan Hamas gagal.
Namun, para pemimpin Hamas menolak pemilu baru, dengan menyebutnya sebagai kudeta terhadap pemerintah yang telah terpilih secara demokratis. Mereka juga mendesak Presiden Mahmoud Abbas agar meletakkan jabatan.
Sementara, orang-orang bersenjata dari fihak-fihak yang bersengketa melepaskan tembakan ke arah satu sama lain di Jalur Gaza, melukai paling sedikit enam orang. Partai Fatah dan Hamas mendapat tekanan untuk membentuk pemerintahan bersama yang bisa diterima oleh negara-negara Barat.
Negara-negara donor internasional menghentikan pemberian bantuan setelah Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada bulan Januari. Gedung Putih hari ini menyatakan harapan bahwa pemilihan baru itu akan mengakhiri tindak kekerasan dan mengarah pada pembentukan pemerintah Palestina yang berpegang teguh pada perdamaian.