Tautan-tautan Akses

Komandan Pasukan AS di Irak: Tindak Kekerasan di Baghdad Menurun


Seorang komandan senior militer Amerika mengatakan tingkat tindak- kekerasan di Baghdad turun semasa Agustus dan bahwa pasukan Irak dan pasukan pimpinan Amerika menangkap lebih dari 100 tersangka dan teroris al-Qaida pekan ini. Mayor Jenderal William Caldwell hari Selasa memberitahu para wartawan di Baghdad bahwa pemerintah baru di Irak telah merumuskan sebuah rencana yang sangat efektif untuk menghentikan tindak kekerasan itu. Ia mengatakan pasukan keamanan Irak telah membuat apa yang ia sebut lompatan jauh kedepan yang luar biasa sejak masa yang sama tahun lalu. Caldwell mengatakan sekitar 60 persen penduduk Irak relatif aman dan yang menjadi tantangan besar adalah di provinsi-provinsi sekitar Baghdad.

Sementara itu, wakil panglima pasukan multi-nasional di Irak mengatakan negara itu tidak terperosok ke dalam perang saudara. Letnan Jenderal Inggris Robert Fry memberitahu para wartawan di Pentagon hari ini bahwa keadaan di Irak berbeda dari perang saudara di Balkan dan beberapa bagian Afrika. Ia mengatakan pemerintah pusat Irak kini berfungsi dan pasukan keamanan bersenjatanya masih setia kepada negara itu. Jenderal Fry mengatakan konflik itu lebih mirip dengan tindak-kekerasan puluhan di Irlandia Utara antara kaum Katholik dan kaum Protestan.

Namun, kekerasan antar-sekte telah menimbulkan kekhawatiran akan perang saudara. Pejabat-pejabat Irak mengatakan hampir 3500 orang Irak tewas bulan lalu dalam tindak kekerasan di seluruh pelosok negara itu. Jumlah ini merupakan terbanyak sejak invasi pimpinan Amerika bulan Maret 2003. Sekalipun dengan angka kematian itu, Jenderal Fry mengatakan pembunuhan antar-sekte di Baghdad turun tajam sejak tentara tambahan tiba di kota itu.

Juga pada hari Selasa di Baghdad, seorang Kurdi Irak memberi kesaksian pada sidang kedua mantan Presiden Saddam Hussein. Saksi itu menceritakan tentang serangan gas beracun dari pesawat di desanya yang menurutnya membutakan mata orang.

Saddam dituduh melakukan pembantian dalam operasi militer tahun 1987-1988 terhadap orang Kurdi Irak yang menurut pihak kejaksaan, menewaskan 180 ribu orang. Salah seorang yang didakwa bersama Saddam memberi kesaksian hari Selasa bahwa operasi itu diarahkan ke tentara Iran dan pemberontak Kurdi.

XS
SM
MD
LG