Tautan-tautan Akses

Iran Bersedia Adakan Pembicaraan Serius, Namun Tetap Lanjutkan Program Nuklir


Iran menyatakan pihaknya siap untuk apa yang disebutnya “perundingan serius” mengenai program nuklirnya. Iran hari Selasa menyerahkan jawaban resmi atas tawaran berbagai insentif dari negara-negara Barat jika Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya. Juru runding Iran Ali Larijani menyerahkan jawaban itu kepada para utusan yang mewakili kelima negara anggota-tetap PBB dan Jerman. Pejabat-pejabat Iran tidak merincikan jawaban itu atau mengatakan apakah pihaknya secara khusus menyebut pengayaan uranium. Tetapi mereka mengatakan Teheran siap mengadakan pembicaraan serius. Hari Senin, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran sudah membuat keputusan untuk melanjutkan program nuklirnya.

Dutabesar Amerika untuk PBB John Bolton, mengatakan Washington akan mengkaji jawaban Iran secara seksama. Tetapi ia mengatakan Washington siap untuk bergerak ke depan dengan sanksi Dewan Keamanan jika Iran masih menolak tuntutan untuk menghentikan pengayaan uranium pada batas waktu tanggal 31 Agustus yang ditetapkan PBB. Amerika dan banyak sekutunya di Eropa mengatakan Iran bermaksud membuat senjata nuklir. Iran membantah keras tuduhan itu. Iran bersikeras program nuklirnya semata-semata untuk tujuan damai.

Sementara itu, pejabat-pejabat Amerika mengatakan pemerintahan Bush bersedia memberi visa bagi mantan Presiden Iran Mohammad Khatami untuk berkunjung ke Washington bulan depan. Sebuah organisasi yang mendukung pengertian antara budaya-budaya yang berbeda mengundang Khatami untuk berpidato di depan Katedral Nasional Washington. Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pihaknya telah menerima formulir permintaan visa dari Khatami, dan kini sedang diproses.

Khatami nantinya akan merupakan pejabat Iran paling senior berkunjung ke Washington sejak revolusi tahun 1979 di Iran dan pengambil-alihan Kedutaan Amerika di Teheran, yang membuat Amerika memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran tahun 1980. Khatami adalah seorang ulama reformasi yang menjadi presiden Iran dari tahun 1997 sampai 2005. Kunjungan itu akan berlangsung sekalipun adanya krisis internasional lantaran program nuklir Iran.

XS
SM
MD
LG