Seorang muslim militan yang dipenjarakan sehubungan dengan pemboman di Bali tahun 2002 dibebaskan hari ini sementara 11 orang lain yang terkait dengan pemboman itu menerima pengurangan hukuman.
Para militan itu mendapat pengurangan hukuman selama empat bulan untuk menandai hari kemerdekaan Indonesia. Pengurangan hukuman itu memungkinkan seorang militan, Puryanto, bebas setelah menjalani masa tahanannya.
Para pejabat mengatakan ke-12 orang tahanan itu telah melakukan perampokan, mendanai serangan-serangan tersebut dan melindungi para pelaku utama dalam pemboman klub malam di Bali yang menewaskan 202 orang, banyak di antaranya wisatawan asing.
Indonesia sering mengurangi masa tahanan pada hari-hari besar, namun tindakan itu kemungkinan besar akan menimbulkan protes dari Australia dan negara-negara lain yang warga negara mereka tewas dalam pemboman itu.
Tiga puluh tiga orang dipenjarakan berkaitan dengan pemboman di Bali itu. Kelompok Jemaah Islamiyah yang terkait dengan kelompok al-Qaida dituding sebagai pelaku serangan itu.